Langsung ke konten utama

SEKILAS SEJARAH PARIWISATA INDONESIA


   
 Sejarah Pariwisata Indonesia kita ketahui sebenarnya lebih panjang dibandingkan usia Republik Indonesia ini. Pada saat Indonesia diproklamasikan atau biasa kita sebut pada saat kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa destinasi wisata sudah banyak relatif dikenal luas.
     Ini berkat didirikannya semacam dewan perjalanan wisata, Vereeniging Toeristenverkeer (VT) pada tahun 1910 di Batavia. Dan pada saat itu VT membuat buku panduan wisata India-Belanda pertama kali, dalam bahasa Inggris isinya tentang daerah wisata di Jawa, Bali, Lombok, Sumatra, Toraja (Sulawesi Selatan).

    Pariwisata Hindia-Belanda makin popular (dikalangan Eropa) setelah terbitnya koran mingguan tentang pariwisata, Java Tourist Guide, 1923. Koran ini berisi tentang daerah wisata, kereta api, hotel, dan ada juga semacam pelajaran bahasa lokal.
     Boleh dikata prasarana wisata pada saat itu lengkap, ada dewan wisata tingkat nasional yang mempunyai cabang di daerah-daerah tertentu, ada media wisata, hotel, asosiasi turis, misalnya Asosiasi Turis Garut, Asosiasi Magelang. Biro perjalanan yang  menawarkan tour pun bermunculan pada saat itu.
Zaman bergerak dan Indonesia berdiri. 
    Meskipun pada saat itu di Indonesia baru ini penuh perjuangan berhubung agresi Belanda yang masih menjajah Indonesia kembali dengan cara menumpang Sekutu. Pelan-pelan semuanya dipulihkan dari perhotelan sampai transportasi, dari oragnisasi sampai sekolah wisata.

    Sebuah peristiwa MICE, khususnya conference, bisa dibilang sih ya.... langsung atau ga langsung merangsang perkembangan dunia wisata ndonesia. Contohnya Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung. Yang jelas, setelah adanya Konferensi ini berdirilah Yayasan Tourisme Indonesia.
Pada tahun 1963, Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah PATA (Pacific Asia Travel Association). Dunia wisata diurus oleh pejabat struktural, dengan ataupun tidak dicantumkanlah kata “pariwisata” dalam kementrian. Pada 1988 pariwisata berada di depan dalam kementerian pariwisata, pos, dan telekomunikasi. Dan pada tahun 2000 pariwisata disatukan dengan kebudayaan menjadi kementeriaan kebudayaan dan pariwisata.
     Lalu, apa tantangan wisata di Negara kepulauan terbesar di dunia ini? Apakah kalian tahu ada berapa pulau yang ada di Indonesia? Bagi masyarakat Indonesia, wajib tahu ada berapa pulau di negeri tercinta ini. Indonesia terdiri dari lebih 13.466 pulau, dengan panjang  pantai total lebih dari 6.360 km. Dari Sabang sampai Marauke adalah lebih dari 1.120 suku bangsa.
     Sungguh kekayaan yang sangat tak terkira, ditambah bukit dan pegunungan, wisata alampun tersebar luas. Dengan harta seperti itu sesungguhnya tinggal masalah manajemen dan kerja keras untuk menjaga, mengatur, mengembangkan, dan mempromosikan pariwisata Indonesia ke segala penjuru.
     Sehingga hal yang dirumuskan oleh Dewan Pariwisata Nasional pada 1969 bisa dicapai yaitu “menghasilkan devisa dan pendapatan masyarakat, kesempatan berusaha dan kesempatan kerja, dan mendorong usaha industri lainnya, juga untuk meningkatkan persahabatan dan persaudaraan nasional dan internaasional”.

   Dari referensi buku yang saya punya ini, saya sebagai lulusan SMKN 57 Jakarta yang berjurusan Pariwisata, saya sangat senang bisa mengenal kekayaan Indonesia, hal-hal yang harus diperhatikan di negeri tercinta ini satu-satunya adalah kebudayaan dan manajemen untuk memasarkan pariwisata Indonesia kepada Negara Luar agar negara kita ini tidak di klaim oleh negara lain. Maka dari itu, kita harus kembangkan, kita terapkan kebudayaan-kebudayaan yang Indonesia punya! Jangan meremehkan kebudayaan yang telah diberikan nenek moyang kita!

Sumber: Informasi Pariwisata Nusantara (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Surapati, Abdul Muis (1950)

Identitas Buku ANALISIS NOVEL SURAPATI KARYA ABDUL MUIS Judul Buku : Surapati Pengarang : Abdul Muis Deskripsi Fisik : 307 Halaman Penerbit : Balai Pustaka Unsur Intrinsik 1.  Tokoh  atau Watak Untung             : B udak Edeler Moor   : Orang  Belanda,yang mengangkat si Untung menjadi budak,sibuk dengan  urusan                          sendiri Suzane              :   Baik,cantik,dan pintar K iyai Ebun       :   Guru si Untung/baik Wirajuda         :   K awan si untung /baik Kapten Ruys    :   Y ang memimpin pasukan belanda 2.  Sudut Pandang Orang ketiga tunggal serba tau 3.  Latar Novel ini menceritakan tentang  riwayat hidup seorang budak. Sampai sang budak menemui masa kejayaannya sebagai seorang pemimpin...

ANALISIS KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS PT FREEPORT INDONESIA

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis PT Freeport Indonesia Ada pernyataan kuat bahwa telah terjadi distori etika dan pelanggaran kemanusiaan yang hebat di Papua. Martabat manusia yang seharusnya dijunjung tinggi, peradaban dan kebudayaan sampai mata rantai penghidupan jelas dilanggar. Itu adalah fakta keteledoran pemerintah yang sangat berat karena selama ini bersikap underestimate kepada rakyat Papua. Gagasan yang menyatakan mendapatkan kesejahteraan dengan intensifikasi nyatanya gagal. Ironisnya, dua kali pekerja Freeport melakukan aksi mogok kerja sejak Juli untuk menuntut hak normatifnya soal diskriminasi gaji, namun dua kali pula harus beradu otot. Keuntungan ekonomi yang dibayangkan tidak seperti yang dijanjikan, sebaliknya kondisi lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan terus memburuk dan menuai protes akibat berbagai pelanggaran hukum dan HAM. Analisis Permasalahan PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu pe...

Pengalaman Praktek Kerja Lapangan (Magang) di Travel Agent

EXPERIENCE Firstly, I just want to say Big Thanks for all of staff in Amythas Tours who want to teach me about service in here along 5 months. And I’m so glad, I can got many experience to handle reservation for ticketing, reservation hotel, and how to make a package tour domestic and international. I hope, after I leave this office, I can develop all of my experience in here. SUGGESTION AND CONCLUSION Finally I can finish my job training in AMYTHAS TOURS . I just feel lucky to be a trainer in AMYTHAS TRAVEL ,cause I can learn more about ticketing ,tour , reservation hotel and the others .  So the conclusion of my job training in this travel agent ,I can enrich my knowledge in Tourism Industry and have a good experience in there . As we know on the job training in travel can provide a good chance to know more about our skill in this industry . Handling client ,booking a reservation ,issuing ticket ,and many more . We are teached to ready ...