Ini berkat didirikannya semacam dewan perjalanan wisata,
Vereeniging Toeristenverkeer (VT) pada tahun 1910 di Batavia. Dan pada saat itu
VT membuat buku panduan wisata India-Belanda pertama kali, dalam bahasa Inggris
isinya tentang daerah wisata di Jawa, Bali, Lombok, Sumatra, Toraja (Sulawesi
Selatan).
Pariwisata Hindia-Belanda makin popular (dikalangan Eropa)
setelah terbitnya koran mingguan tentang pariwisata, Java Tourist Guide, 1923.
Koran ini berisi tentang daerah wisata, kereta api, hotel, dan ada juga semacam
pelajaran bahasa lokal.
Boleh dikata prasarana wisata pada saat itu lengkap, ada
dewan wisata tingkat nasional yang mempunyai cabang di daerah-daerah tertentu,
ada media wisata, hotel, asosiasi turis, misalnya Asosiasi Turis Garut,
Asosiasi Magelang. Biro perjalanan yang
menawarkan tour pun bermunculan pada saat itu.
Zaman bergerak dan Indonesia berdiri.
Meskipun pada saat itu
di Indonesia baru ini penuh perjuangan berhubung agresi Belanda yang masih
menjajah Indonesia kembali dengan cara menumpang Sekutu. Pelan-pelan semuanya
dipulihkan dari perhotelan sampai transportasi, dari oragnisasi sampai sekolah
wisata.
Sebuah peristiwa MICE, khususnya conference, bisa dibilang
sih ya.... langsung atau ga langsung merangsang perkembangan dunia wisata
ndonesia. Contohnya Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung. Yang jelas, setelah
adanya Konferensi ini berdirilah Yayasan Tourisme Indonesia.
Pada tahun 1963, Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah
PATA (Pacific Asia Travel Association). Dunia wisata diurus oleh pejabat
struktural, dengan ataupun tidak dicantumkanlah kata “pariwisata” dalam
kementrian. Pada 1988 pariwisata berada di depan dalam kementerian pariwisata,
pos, dan telekomunikasi. Dan pada tahun 2000 pariwisata disatukan dengan
kebudayaan menjadi kementeriaan kebudayaan dan pariwisata.
Lalu, apa tantangan wisata di Negara kepulauan terbesar di
dunia ini? Apakah kalian tahu ada berapa pulau yang ada di Indonesia? Bagi masyarakat
Indonesia, wajib tahu ada berapa pulau di negeri tercinta ini. Indonesia
terdiri dari lebih 13.466 pulau, dengan panjang
pantai total lebih dari 6.360 km. Dari Sabang sampai Marauke adalah
lebih dari 1.120 suku bangsa.
Sungguh kekayaan yang sangat tak terkira, ditambah bukit dan
pegunungan, wisata alampun tersebar luas. Dengan harta seperti itu sesungguhnya
tinggal masalah manajemen dan kerja keras untuk menjaga, mengatur,
mengembangkan, dan mempromosikan pariwisata Indonesia ke segala penjuru.
Sehingga hal yang dirumuskan oleh Dewan Pariwisata Nasional
pada 1969 bisa dicapai yaitu “menghasilkan devisa dan pendapatan masyarakat,
kesempatan berusaha dan kesempatan kerja, dan mendorong usaha industri lainnya,
juga untuk meningkatkan persahabatan dan persaudaraan nasional dan
internaasional”.
Dari referensi buku yang saya punya ini, saya sebagai lulusan SMKN 57 Jakarta yang berjurusan Pariwisata, saya sangat senang bisa mengenal kekayaan Indonesia, hal-hal yang harus diperhatikan di negeri tercinta ini satu-satunya adalah kebudayaan dan manajemen untuk memasarkan pariwisata Indonesia kepada Negara Luar agar negara kita ini tidak di klaim oleh negara lain. Maka dari itu, kita harus kembangkan, kita terapkan kebudayaan-kebudayaan yang Indonesia punya! Jangan meremehkan kebudayaan yang telah diberikan nenek moyang kita!
Sumber: Informasi Pariwisata Nusantara (Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia)
Komentar
Posting Komentar