Langsung ke konten utama

Manusia dan Kebudayaan (Softskill IBD)


Ass Wr Wb, saya selaku mahasiswa Universitas Gunadarma fakultas Ekonomi jurusan Management tentunya mempunyai bakat dibidang tertentu. Disini saya selaku mahasiswa diberikan tugas oleh dosen saya yang bernama Ibu Meti Nurhayati untuk membuat sebuah artikel. Dari beberapa banyak pilihan untuk membuat artikel, saya memilih untuk membuat artikel yg bertema "Manusia dan Kebudayaan" karena saya mempunyai bakat di bidang Pariwisata, maka saya memilih tema tersebut.

Setiap manusia pastinya mempunyai suatu kebudayaan dan harus dipertahankan. Lalu apakah pengertian dari Manusia?
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.

Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.

Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure-unsur yang membangun manusia :
1)     Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.      Jasad, yaitu     : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.     Hayat, yaitu    : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.      Ruh, yaitu       : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan pencipta yang bersifat konseptual yang jadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.     Nafs, yaitu      : kesadaran tentang diri sendiri.



2)     Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a.      Id, yang merupakan struktur kepribaadian yang paling primitif  dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). 
b.     Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran sosial yng dapat dimengerti oleh oaring lain.
c.      Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia 5 tahun. Dibandingan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.

Manusia memiliki beberapa Hakekat, berikut adalah beberapa Hakekat Manusia:


  1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
  2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibanding makhluk lainnyaPerasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
    a)     Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan pengetahuan.
    b)     Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan
    c)     Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan
    d)     Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkeknan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain
    e)     Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain
    f)     Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenan dengan agama atau kepercayaan
  3. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
  4. Mahkluk yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena berkemampuan bekerja dan berkarya. 

KEBUDAYAAN

Berbicara mengenai hal kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan istilah apa itu kebudayaan.

Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh beberapa sarjana bidang sosial budaya di seluruh dunia.

Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwan Cultural Determinism yaitu segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat tersebut.


Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah.


Jadi, kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya".


Unsur-unsur Kebudayaan

Berdasarkan pengertian dan definisi diatas tentang kebudayaan, maka dapat diketahui bahwa secara umum kebudayaan memiliki 7 unsur penting yang menjadi komponen pokok pembentuk kebudayaan, yaitu:


1. Unsur peralatan dan erlengkapan hidup, seperti: rumah, pakaian, kendaraan, dll
2. Unsur mata pencaharian / perekonomian, seperti pegawai, petani, buruh, dll
3. Unsur sistem kemasyarakatan, yang meliputi: hukum, kekerabatan, perkawinan, dll
4. Unsur bahasa baik lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi
5. Unsur Kesenian, seperti seni tari, seni musik , seni rupa, dll
6. Unsur ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Unsur agama dan kepercayaan

Wujud Kebudayaan

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu:

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang paling berinteriaksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.

3. Wujud sebagai benda
Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.


Orientasi Nilai Budaya

Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

1. Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup setiap kebudayaan berbeda secara eksternal, ada yang untuk memadamkan hidup, ada pula yg dengan pola kelakuan tertentu menganggap hidup suatu hal yang baik "mengisi hidup"

2. Hakekat karya manusia (MK)
Setiap keudayaan hakaketnya beda, diantaranya ada yg beranggapan bahwa karya betujuan untuk hidup, memberikan kedudukan atau kehormatan

3. Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan pastinya berbeda, ada yg berpandang mementingkan orientasi masa lampau, ada juga yg berpandangan untuk masa kini dan akan datang. 



Perubahan Kebudayaan

Kebudayaan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Perubahan kebudayaan pada zaman sekarang sudah jauh berbeda dengan budaya Indonesia sebelumnya, contohnya pada Budaya barat yang sekarang terus mengerus kebudayaan asli Indonesia sendiri, misalnya hilangnya rasa hormat anak kepada orangtuanya, budaya sungkeman sudah dilihat jarang, budaya berpacaran yang berlebihan hingga berimbas kepada sex bebas.

Ini semua merupakan kendala bagi moral penerus bangsa yang nantinya merusak moral, sampai bangsa sendiri. Budaya memiliki banyak arti, budaya berarti budi atau akal budi atau pikiran. Kebudayaan berasal dari kata budayah yang dapat kita artikan sebagai hasil rasa, cipta, dan karsa manusia.

Perkembangan budaya terhadap manusia grafiknya selalu saja naik dan turun. 
Seperti yg kalian alami selama kurun waktu ini, kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, misalnya masyarakat lebih memilih budaya modern dibanding budaya yang dahulunya sangat menarik di kalangan masyarakat, hal ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli. 

Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke suatu negara, contohnya negara kita sendiri yaitu negara Republik Indonesia ini, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern. Namun akhir-akhir ini Indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian budaya-budaya di Indonesia termasuk budaya-budaya yg ada di 34 Provinsi ini. Terbukti bahwa, masyarakat luar lebih mengenal budaya-budaya di Indonesia dibandingkan masyarakatnya.


Indonesia sudah dikenal banyak orang mulai dari masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Namun , beberapa tahun ini  pada era orde baru setelah banyaknya penduduk yang berdatangan dari daerah provinsi lain maupun mancanegara ke kota Jakarta untuk bekerja, belajar, berlibur, dll contohnya budaya asli Betawi sudah jarang terlihat/muncul ataupun dikembangkan di kotanya yaitu DKI Jakarta.

Mulai dari cara berpakaian yang mengikuti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup, sekarangpun masyarakat lebih memilih musik yang lebih modern seperti musik pop, rock, jazz, daripada jenis musik khas budaya Betawi yaitu Gambang Keromong dan Tanjidor, serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, sering dilihat pada zaman sekarang yang sedang naik daun adalah tarian-tarian yang modern seperti dance hip-hop,shuffle, yang sedikit demi sedikit akan menghapus tarian-tarian ciri khas daerah Betawi seperti Tari Jaipong menjadi jarang terlihat dimata publik, serta berbagai macam yang lainnya seperti rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan.


Jika kondisi yang seperti ini terus dibiarkan maka masa depan budaya Betawi pun akan terancam, contohnya budaya Betawi dapat hilang bahkan punah. Jika tidak diperhatikan atau dikembangkan, kemungkinan besar budaya Betawi akan diklaim oleh negara lain ataupun kemungkinan besar Indonesia tidak mempunyai budaya dari ibukotanya.

Budaya Betawi pada saat ini hanya dipublikasikan pada waktu-waktu tertentu, seperti pada saat ulang tahun DKI Jakarta, akankah bisa maju budaya Betawi ini jika masyarakat dan pemerintahnya tidak menyadari adanya budaya ini di dalam kehidupan sehari-hari?

Berdasarkan uraian di atas, sudah terbukti bahwa masyarakat Indonesia sendiri kurang memperhatikan bagian dari budaya-budayanya. Dan diharapkan untuk masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan bagian dari peninggalan budaya-budayanya.

Sumber Referensi:
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji. Penerbit Gunadarma
- Modul Elearning Ilmu Budaya Dasar BAB 2. Penerbit Gunadarma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Surapati, Abdul Muis (1950)

Identitas Buku ANALISIS NOVEL SURAPATI KARYA ABDUL MUIS Judul Buku : Surapati Pengarang : Abdul Muis Deskripsi Fisik : 307 Halaman Penerbit : Balai Pustaka Unsur Intrinsik 1.  Tokoh  atau Watak Untung             : B udak Edeler Moor   : Orang  Belanda,yang mengangkat si Untung menjadi budak,sibuk dengan  urusan                          sendiri Suzane              :   Baik,cantik,dan pintar K iyai Ebun       :   Guru si Untung/baik Wirajuda         :   K awan si untung /baik Kapten Ruys    :   Y ang memimpin pasukan belanda 2.  Sudut Pandang Orang ketiga tunggal serba tau 3.  Latar Novel ini menceritakan tentang  riwayat hidup seorang budak. Sampai sang budak menemui masa kejayaannya sebagai seorang pemimpin...

ANALISIS KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS PT FREEPORT INDONESIA

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis PT Freeport Indonesia Ada pernyataan kuat bahwa telah terjadi distori etika dan pelanggaran kemanusiaan yang hebat di Papua. Martabat manusia yang seharusnya dijunjung tinggi, peradaban dan kebudayaan sampai mata rantai penghidupan jelas dilanggar. Itu adalah fakta keteledoran pemerintah yang sangat berat karena selama ini bersikap underestimate kepada rakyat Papua. Gagasan yang menyatakan mendapatkan kesejahteraan dengan intensifikasi nyatanya gagal. Ironisnya, dua kali pekerja Freeport melakukan aksi mogok kerja sejak Juli untuk menuntut hak normatifnya soal diskriminasi gaji, namun dua kali pula harus beradu otot. Keuntungan ekonomi yang dibayangkan tidak seperti yang dijanjikan, sebaliknya kondisi lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan terus memburuk dan menuai protes akibat berbagai pelanggaran hukum dan HAM. Analisis Permasalahan PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu pe...

Pengalaman Praktek Kerja Lapangan (Magang) di Travel Agent

EXPERIENCE Firstly, I just want to say Big Thanks for all of staff in Amythas Tours who want to teach me about service in here along 5 months. And I’m so glad, I can got many experience to handle reservation for ticketing, reservation hotel, and how to make a package tour domestic and international. I hope, after I leave this office, I can develop all of my experience in here. SUGGESTION AND CONCLUSION Finally I can finish my job training in AMYTHAS TOURS . I just feel lucky to be a trainer in AMYTHAS TRAVEL ,cause I can learn more about ticketing ,tour , reservation hotel and the others .  So the conclusion of my job training in this travel agent ,I can enrich my knowledge in Tourism Industry and have a good experience in there . As we know on the job training in travel can provide a good chance to know more about our skill in this industry . Handling client ,booking a reservation ,issuing ticket ,and many more . We are teached to ready ...